Dinasti Qing dinasti asing yang memerintah di Cina
setelah dinasti Yuan Mongol dan juga adalah dinasti yang terakhir di
Cina. Asing dalam arti adalah sebuah dinasti pemerintahan non-Han yang
dianggap sebagai entitas Cina di zaman dulu. Dinasti ini didirikan oleh
orang Manchuria
dari klan Aisin Gioro (Hanyu Pinyin: Aixinjueluo), kemudian
mengadopsi
tata cara pemerintahan dinasti sebelumnya serta meleburkan diri ke dalam
entitas Cina itu sendiri.Dinasti Qing terkenal dengan kebijakannya yang tidak populer di kalangan
bangsa Han dengan memaksa mereka menuruti cara berpakaian dan gaya
rambut bangsa Manchu. Gaya rambut bangsa Manchu yang mencukur rambut
bagian depan dan mengepang rambut bagian belakang dianggap penghinaan
oleh bangsa Han, yang menganggap rambut adalah turunan yang didapatkan
dari leluhur. Di zaman tersebut, bagi orang Han yang tidak mematuhi
peraturan ini akan menghadapi hukuman penggal. Satu istilah yang populer
di zaman tersebut adalah ingin kepala, potong rambut; ingin rambut, potong kepala. Di bidang pemerintahan, dinasti Qing mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu.
Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi
untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke
19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan
banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan
digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam
lingkungan keluarga kerajaan.MASA KEJAYAAN
Dinasti Qing mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (memerintah 1662 - 1722), Yongzheng (1723 - 1735) dan Qianlong (1735 - 1796).
Peta pengaruh Dinasti Qing
Sepeninggal Kaisar Kangxi pada tahun 1722, putranya yang keempat pangeran Yong (terlahir Aixinjueluo Yinzhen) naik tahta sebagai Yongzheng. Pemerintahannya diwarnai dengan sengketa antara pangeran, yang merasa naiknya Kaisar Yongzheng adalah rekayasa. Kaisar Yongzheng dikenal sebagai kaisar yang pekerja keras. Pada masa pemerintahannya ekonomi negara Qing menguat.
Pangeran Bao (Aixinjueluo Hongli) menggantikan ayahnya dengan era Qianlong pada tahun 1735. Pada masa pemerintahannya wilayah Qing Raya diperluas oleh kesuksesan Kampanye-kampanye Militernya yang dikenal sebagai Sepuluh Kampanye Besar. Sayangnya masa-masa akhir pemerintahannya tercemar oleh praktek korupsi oleh para pejabat, salah satunya oleh menteri kesayangannya Heshen. Demi menunjukkan baktinya pada kakeknya kaisar Kangxi, kaisar Qianlong turun tahta sebelum lamanya memerintah menyamai kaisar Kangxi dan menyerahkan tahta pada putranya yang kelimabelas Pangeran Jia (Aixinjueluo Yongyan). Pangeran Jia menjadi Kaisar Jiaqing dan ia sendiri menjadi kaisar emeritus (Taishanghuang) tetapi tetap memegang kendali pemerintahan sampai meninggal. Sepeninggal ayahnya, Kaisar Jiaqing kemudian mengeksekusi Heshen dengan tuduhan korupsi dan menyita kekayaannya.
Korupsi yang mulai merajalela dalam pemerintahan pada masa akhir kaisar Qianlong, menandakan mulai melemahnya dinasti Qing.
Pemberontakan dan Imperialisme Barat
Kehadiran bangsa barat pada awal abad 18 mengerogoti kekuasaan bangsa Manchu. Berbagai pemberontakan suku Han yang berniat menggulingkan dinasti Qing dan memulihkan dinasti Ming terjadi dalam berbagai skala. Namun salah satu pemberontakan besar adalah pemberontakan Taiping yang menjadikan Nanjing sebagai ibukota. Perang Candu yang diakhiri dengan kekalahan juga membawa ketidakpuasan di kalangan bangsa Han terhadap bangsa Manchu.Perang Candu I, 1838 berujung pada kekalahan dinasti Qing yang memalukan pada tahun 1842. Perjanjian Nanjing berdampak pada diserahkannya Hong Kong kepada Inggris dan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Cina pada bangsa barat.
Jatuhnya Dinasti Qing
Pada tahun 1908 Kaisar Guangxu dan Ibu Suri Cixi wafat pada saat yang bersamaan dan tahta diserahkan kepada keponakan kaisar Guangxu, Aixinjueluo Puyi yang berumur 3 tahun dengan ayahnya Pangeran Chun sebagai pangeran wali. Pangeran Chun berniat membunuh Yuan Shikai sesuai wasiat kaisar Guangxu namun digagalkan oleh Zhang Zhidong dengan alasan membunuh Yuan dapat mengakibatkan pemberontakan tentara Beiyang. Karena kekuatan militer tentara Beiyang yang dipimpin Yuan Shikai cukup besar, Yuan dipanggil lagi untuk memerangi kekuatan nasionalis di selatan yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen. Pemberontakan di Wuchang pada 10 Oktober 1911 berhasil dan diikuti dengan didirikannya Republik Cina di selatan dengan Nanjing sebagai ibukota dan Sun Yat Sen (Sun Zhongshan) sebagai kepala sementara. Sejak saat itu berbagai propinsi di selatan menyatakan lepas dari dinasti Qing untuk bergabung dengan republik.Yuan menyingkirkan pangeran Chun dan membuat kabinet yang isinya adalah kroni-kroninya dengan Yuan sendiri sebagai Perdana Menteri. Namun Yuan berhubungan dengan Sun untuk kepentingan pribadinya. Sun setuju untuk menyerahkan tampuk kepresidenan untuk Yuan bila ia setuju untuk memaksa Kaisar Xuantong (Puyi) turun tahta.
Pada tahun 1912 Yuan Shikai memaksa Ibu Suri Longyu (janda kaisar Guangxu) untuk menurunkan maklumat turun tahtanya kaisar Xuantong / Puyi. Pihak republik berjanji untuk membiarkan kaisar Puyi tetap menempati sebagian kota terlarang dan mempertahankan gelar Kaisar, walaupun hanya akan dihormati seperti layaknya Kaisar negara asing. Dinasti Qing pun berakhir pada 12 Februari 1912.
Berikut adalah gambaran dari Pemberontakan yang mengakibatkan jatuhnya Dinasti Qing dari film 1911
Pasukan Nasionalis bertempur melawan pasukan Istana
Film 1911 Revolution atau sering disebut Xin Hae Ge Ming (Revolusi 1911) ini banyak sekali peminatnya bukan hanya dari pengamat sejarah,melainkan ada yang suka karena peranan Jackie Chan
Salah satu orang kerajaan yang pada akhirnya membelot ke tentara Nasionalis China
Memerankan sebagai Ibu Suri dan naik tahta dengan alasan bahwa Kaisar Xuantong masih dibawah umur.Beliau hidup penuh dengan kemewahan,hingga dirinya tak sadar bahwa kemewahannya telah menguras habis kas Kerajaan yang harusnya digunakan untuk pasukan modern Dinasti Qing dalam melawan Jepang
Sun Yat Sen,Pemimpin dari pemberontakan sekaligus Presiden pertama Republik China (Daratan) berhasil menggulingkan Dinasti Qing.Berkat kecakapannya,satu persatu wilayah Kekuasaan Dinasti Qing jatuh ketangan pemerintahan Nasionalis.Beliau juga telah mendirikan Republik China (Daratan)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar